Kalau saja aku menuliskan kata yang tepat teruntuk sosok bapakku. Aku yakin ngga akan cukup di sini. Karena menurutku, bapak adalah teladan untukku ku. Meskipun terdengar sedikit berlebihan, aku ngga akan mempedulikan. Karena memang itu yang aku tahu sosok dari bapak.
Dari kecil hingga aku beranjak dewasa, tak lepas dari bimbingan seorang bapak yang melindungiku, yang menyayangiku dan yang selalu tak pernah berhenti mencintaiku dan tak henti bekerja keras demi memenuhi apa kebutuhanku.
Bila ku ibaratkan, sampai saat ini masih belum ada lelaki sosok bapakku. Karena bapakku berbeda. Walau ia bertipe sedikit keras, aku tau niatnya tulusnya, ia ingin membimbingku, supaya aku tak salah dam memilih sesuatu,tak tergelincir di dalam kesalahan yang bisa menenggelamkanku.
Terimakasih bapak. Atas semua yang telah engkau berikan, dan sampai detik ini anakmu yang masih suka membantah ini, masih belum bisa memberikan sesuatu yang berkesan, walau hanya sebesar debu. Anakmu ini belum bisa memberikan balasan atas semua jasamu sebesar langit dan bumi yang tak terhinggakan. Maafkan juga ananda yang sampai saat ini hanya bisa meminta pada bapak dan belum bisa mengembalikan apa yang telah bapak kasih kepada ananda.
Bapak bekerja, dengan ikhlas untuk memberikan yang terbaik untuk ananda. agar apapun yang ananda inginkan bisa terwujut. Itu juga demi keinginan ananda. Aku tau itu semua pengorbanan yang bapak lakuin untukku, dan demi kebaikanku.
Terimakasih kuhaturkan teruntuk bapak ku yang sangat istimewa. seorang bapak yang sangat sederhana dan tak mengenal kata tak bisa.
Beliau sangat semangat dalam belajar, apapun yang ingin beliau bisa, beliau selalu berusaha dengan keras, agar bisa mewujutkan apa yang beliau inginkan .
Bapakku :
Terlahir di keluarga yang tak mampu dan terbatas dalam memenuhi kebutuhan hidup. karena itu beliau menjadi sosok yang sedikit kasar dalam menghadapi sesuatu yang menurut beliau tidak baik. Seumur hidup saya, saya hanya memiliki satu orang nenek (dari ibuk saya) saja. Dan menyesalnya, dahulu sebelum nenek meninggalkan dunia ini, saya suka memarahinya entah kenapa( tanpa sebab ) tapi aku sadar ternyata, dulu aku masih kecil dan memang aku belum tahu apa - apa tentang sosok nenek.
Maafkan aku ya nek ! :'(
Seandainya aja nenek masi ada . Aku pasti sayang banget sama nenek. Ya Allah, tempatkan lah nenekku di tempat yang paling indah di sana yha. Dan bilang padanya, cucunya yang durhaka ini minta maaf.
Kembali lagi ke sosok bapak,
Dari kecil ibuk dan bapak dari bapak saya meninggalkan bapak untuk selama-lamanya. Oleh karena itu, bapak menjadi sosok yang mandiri, dan selalu berambisi. Oleh karena itu pula, bapakku yang kurus dan sderhana ini, selalu berkeinginan kuat dalam mewujudkan apa yang ia ingin.
Tapi ia berhasil, walaupun ia ngga punya gedung mewah, walaupun ia hanya memiliki keluarga yang sederhana, tapi beliau bisa membuat bahagia kami.
Aku juga tersentuh, ketika beliau pernah menceritakan perjuangan beliau dalam bersekolah. Bahkan dahulu karena masalah ekonomi yang mendesak, beliau rela menjadi kuli selama seminggu. Wah, betapa hebatnya beliau .. :'(
Beliau berbeda dengan ayah-ibu teman-temanku yang lain, yang dilahirkan dengan penuh keberadaan. Tapi, yang kutahu beliau bukan tipe orang yang mebanding-bandingkan. itu menyebabkan beliau selalu bersyukur dan berdoa, supaya beliau juga bisa menjadi yang beliau ingin.
karena didikan yang diperoleh bapak saya seperti itu, dahulu, bapak juga ngga mengenal kata sholat. Bahkan sampai dia bekerjapun, beliau tak pernaah menghiraukan dengan apa itu sholat apalagi mengaji. Tapi, istimewanya beliau, saat ini beliau sudah pandai mengaji. Mengalahkan saya yang dari TK sudah belajar mengaji.
Iya, sekitar tahun 2004, bapak saya merasa cukup dan bersedia untuk berubah, dan beliau pergi ke tanah suci dengan (tidak ada) sedikit pun bekal pengetahuan tentang islam itu bagaimana. Tapi hebatnya beliau, setelah pulang daru tanah suci, beliau bertekat untuk bisa mengaji. Entah aku ngga tau jalan pikiran bapak ku itu. Tapi yang jelas sekarang beliau sudah pandai mengaji melebihi saya. Dan kadang, bapak saya juga sudah bisa meng imami saya dan ibuk untuk sholad bersama , aahh senangnyaaa !
:)
Astaga, curhat kehidupan disini ...
Masih banyak cerita tentang bapak, dan ngga akan pernah putus..
Kapan-kapan dilanjutin lagi dah ,,
Heheheehe
*untuk bapak, sekali lagi terimakasih yang sebesar-besarnya ku haturkan untuk bapakku yang teristimewa ..
Sabtu, 12 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar