Jumat, 25 September 2009

sekarang ibuku paling cantik sedunia :)

Ini seharusnya di posting 2hari yang lalu, tapi lupa , hehehe

Berawal niatan baik yang keluar dari bibir seorang ibu. Ibuku istimewa. Walaupun beliau seorang wanita, ibuk dengan senang hati bekerja membantu meringankan beban seorang ayah dengan ikhlas.
Ibu juga bekerja sebagai salah seorang PNS. Namun ibu juga tidak meninggalkan tugas utamanya menjadi seorang ibu jika saja beliau pulang dari niatan mulya itu. walaupun tidak seenak masakan yang dimasak oleh mbak ipah (rewang keluarga kami sejak aku masih batita mungkin), tetapi ibu juga bisa memasak masakan yang bapak, mas, dan aku senangi. ''Sambal penyet'' itu favorit kami. Karena keluarga kami yang senang pedas.
Ibu mengasihiku, ibu tahu yang aku mau, ibu mengerti walaupun tanpa aku ucapkan keras-keras apa inginku. Naluri seorang ibu yang istimewa. Aku sayang ibuku. Cantik, sederhana, dan baik tentunya. Ibu ngerti apa mauku. Ibu selalu mengasihi anaknya dengan hati yang paling dalam tanpa pamrih. Sekarang ibuku menjadi semakin sempurna dengan mengenakan jilbab saat bekerja. Pagi ini, ibu nampak lebih cantik dengan jilbab yang ia kenakan untuk menutupi aurat yaitu rambutnya yang dulu menghiasi kepala. Sekarang jilbab nan indah yang menjadi penutup penghias kepalanya itu.
jika aku besar nanti, aku ingin seperti ibuk, yang bisa membantu mencarikan tambahan walau sebenarnya dengan gaji bapak yang walau tidak banyak sebagai seorang PNS juga cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga sederhana ini. ibu juga mejadi seorang wanita sempurna di mata bapak, mas, dan di mataku tentunya.
Pagi tadi ibu berangkat kerja menggunakan sepeda motor, dengan sudah berjilbab tentunya. Ibuku yang sederhana mulai bekerja setelah libur hari raya. Sebelumnya ibu juga bertanya padaku, '' apa sudah pantes ibuk pakek jilbab, kan belum naik haji ?''. ''walaah, Buk. Kan yang penting niatnya toh ! Pake aja lho, lebih bagus !'' aku nyrocos meyakinkan ibuk. Si bapak juga dengar waktu itu. Tapi beliau juga menyetujui apa yang aku ucap. Akhirnya ibu mengenakan jilbab abu-abu yang selaras dengan warna baju kantornya.
oh iya , aku sekarang udah mulai bisa menanak nasi. Setelah mbak ipah pulang kampung selama tujuh hari karena hari raya, aku sekarang sudah bisa memasak nasi. Yang sebelumnya aku cuma bisa makan aja, berkat ibu, sekarang anak ibuk ini bisa masak nasi. Aku cukup bangga aku bisa melakukan itu, walau hanya sekedar untuk menanak nasi. Tapi aku bangga. Heheehe.
Sore menjelang, ibu pulang dengan wajah yang kepanasan. Membuka helm yang menutupi jilbab cantik tadi pagi. Aku baru ingat, kalau hari ini hari kamis dan masih di bulan baik yaitu bulan syawal. Jika saja kita berpuasa delama enam hari saja di bulan itu, itu sama saja kita berpuasa selama satu tahun penuh. karena itu ibuku yang cantik ini hari ini berpuasa.
Pulang dengan kepanasan. Ibu melepas sepatu hitam yang dikenakanya, melepas kaus kaki hitam kemudian disusul dengan membuka jilbabnya. Aku melihat lelah ibuk, kemudian ibuk bilang, ''tante yayan tak salami nggak nyadar kalok itu yang yang nyalami ibuk!'' tante yayan bilang, ''oalah hen, iki mau kowe to !'' komen tante yayan untuk ibuk katanya , ''bagus - bagus hen, kelihatan lebih langsing!'' hehehe ibuk jelasin ke aku , bapak, dan si mas. Memang sih, ibuk terlihat lebih cantik daripada nggak pakai jilbab. Aku bangga sama ibuk. Kalau besar nanti, aku pengen bisa jadi seperti ibuk. Bisa membahagiakan kami sekeluarga, dan
sekaranng ibuku paling cantik sedunia
:)

Tidak ada komentar: